(Casting Crowns)
Who am I? That the Lord of all the earth,
Would care to know my name, Would care to feel my hurt
Who am I? That the bright and morning star
Would choose to light the way, for my every wondering heart
Who am I? That the eyes that see my sin
Would look on me with love and watch me rise again
Who am I? That the voice that calm the sea
Would call out through the rain and calm the storm in me
Hari ke-6 bulan kedua tahun 2010. Bulan yang penuh berkah dan ampunan dalam hidupku. Memang siy masih awal bulan tetapi aku percaya bahwa bulan ini adalah bulan pemulihan dalam hidupku. Setelah rentetan kisah panjang yang serasa tak berujung.......
Kesakitan yang kurasa, kesakitan yang aku pun tak sanggup menamai seberapa perihnya. Kesakitan yang sebenarnya tidak perlu aku rasakan, jika saja aku mengambil jalan yang benar dari awalnya. Pada akhirnya memang kesakitan yang dalam itu menjadi harga yang sepatutnya aku bayar.
Aku beruntung bahwa aku tidak ditinggalkan sendiri menghadapi sakitku.
Aku beruntung ada yang berkenan membalut luka-luka hatiku.
Aku beruntung, ada yang selalu hadir menenangkanku disaat-saat terkalutku.
Disaat pikiranku gelap, disaat aku tak mampu menatap hari esok yang kelam
Aku beruntung, ada secercah sinar disana
Sinar yang memberiku harapan
Harapan bahwa semua ini belum akhir dari segalanya
Aku menikmati hidup yang berbeda dengan semangat yang berbeda. Aku merdeka, kebenaran sejati telah memerdekakanku sehingga aku menjalani hidup dengan lebih ringan dan bersahaja. Aku dimampukan untuk melepaskan segala hal-hal yang harus aku lepaskan, meregangkan jari-jariku, membiarkan semua itu lepas dari genggamanku. Aku membuka tanganku untuk menyerahkan segala hal yang aku harus serahkan sekaligus menerima segala sesuatu yang memang telah dikhususkan untukku.
Aku berhenti melakukan hal-hal yang memang tidak perlu aku lakukan, berhenti menggali lubang untuk sakit-sakit yang tidak perlu kurasai.
Harapanku bertumbuh, harapanku bahwa segala sesuatu yang aku lepaskan bukan sekedar untuk dilepaskan tetapi agar aku dapat menerima yang terbaik dalam hidupku.
Fokusku berubah, bukan untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup tetapi untuk memberikan sesuatu melalui hidupku apapun balasannya.
Bukan tentang aku, bukan tentang dia, bukan tentang aku dan dia, bukan tentang DIA, bukan tentang dia dan DIA.
Tetapi ini kisah, kisah tentang aku dan DIA.
Berhenti menyalahkan diriku, berhenti menyalahkan keadaan, berhenti menyalahkan dia, berhenti menyalahkan DIA
Aku menyadari bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku ubah yaitu masa laluku
Aku tersadar dari tidur panjang bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku miliki
Faktanya, kehidupan di dunia tidak ada yang sempurna
Dunia dihuni oleh orang-orang yang tidak sempurna sehingga banyak kali kekecewaan, kesakitan, ketidaksetiaan itu menjadi hal yang tidak terelakkan.
Memiliki jiwa yang besar, karakter yang kuat yang terus didewasakan melalui berbagai krisis di hidup
Aku menerima, menerima segala sesuatu yang telah terjadi sebagai bagian dari masa laluku
Menerima sebagai bagian yang tak dapat aku ubah tapi tetap aku syukuri
Special thanks to:
Jesus Christ, my Great Counselor
Adam-Eve, who lost their precious son, Abel
David, the man after His own heart, who lost his firstborn son (from Bathsheba)
Job, the man who was blameless and upright, who lost all his sons and daughters
Damaris Minggu Pandulaka, God's angel on earth, my sweet mom
Max Lucado, inspiring author
Pam Vredebelt
Melona Sarungu', my mentor
Minsook Onni, my mentor
ADS, who is the reason of all this hurt and pain
No comments:
Post a Comment