Aku tiba pada kesimpulan bahwa mengampuni dan melepaskan adalah sebuah proses. Proses yang membutuhkan waktu untuk dilakukan secara kontinyu. Bukan suatu hal yang instant dan abra kadabra terus semuanya selesai.
Kekecewaan dan kehilangan mendalam harus dihadapi dalam sebuah proses. Ketika kamu merasakan seperti apa kecewa dan kehilangan yang dalam, kamu pasti tahu apa yang aku maksud.
Proses yang berlangsung tiap detik dan tiap hari. Dibutuhkan kesabaran, kelapangan hati, disiplin dan ketaatan. Bangkit dari setiap saat ketika gagal, lalu berdiri dan mulai melangkah lagi.
Entahkah sudah di langkah keberapa aku, yang pastinya masih juga berada dalam proses ini.
Hari ini rasanya sedih banget. Ketika sakit itu masih terasa, ketika mengingat semua hal-hal yang membuatku begitu kecewa. Aku terus berusaha berfokus pada langkah demi langkah yang telah aku lewati walau tertatih. Aku bersyukur karena apa yang kini kurasa dengan yang aku rasa sebulan yang lalu sudah berbeda. Aku merasa lebih baik.
Aku tidak mau menyerah kepada egoku untuk tak mau memaafkan, untuk tak mau menerima kenyataan, untuk tak mau melepaskan.
Hanya butuh sedikit waktu lagi, sedikit disiplin dan ketaatan lagi, tinggal sedikit lagi dan waktu-waktu berat ini boleh berlalu.
Pemulihan. Pemulihan sedang terjadi dalam hidupku. Aku yakin dan aku percaya.
Jesus, segala dosaku telah Engkau ampuni. Mampukan aku untuk melakukan hal yang sama. Beri aku kasih yang melimpah, begitu melimpah sehingga aku dimampukan untuk melakukan hal-hal yang tak aku bisa.
Only by your grace, aku dapat melangkah pasti. Sepasti janji dan penyertaanMu.
Terima kasih Tuhan, senantiasa menjadi yang terbaik bagiku.
lu
Wednesday, February 24, 2010
Tuesday, February 9, 2010
Restoration
Psalm 126
Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Orang pergi menabur benih di ladangnya, sambil bercucuran air mata. Ia pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
********
God is great, keajaiban dan kemurahan Tuhan kuterima lagi. Tak banyak yang bisa terucap selain ucapan pujian syukur dan penyembahan bagi yang maha tinggi Allah Israel. Allah yang memimpin umatNya keluar dari tanah perbudakan, membelah lautan sehingga umatNya dapat menyeberang dengan selamat. Allah yang sama yang menganugerahkan semua ini di dalam kehidupanku.
It seems so unreal, seperti sedang bermimpi.
Yah, benar kata Daud, ketika pemulihan itu terjadi, keadaan kita seperti orang yang bermimpi. Tidak pernah aku terbersit untuk membayangkan tetapi kini aku rasakan. Tak banyak yang bisa terucap selain mulut yang penuh dengan tawa dan lidah yang penuh sorak sorai.
Pemulihan, melenyapkan semua kesakitan ini. Pemulihan menjadikan baru, seolah kejadian buruk itu tidak pernah terjadi. Pemulihan membawa sukacita dan damai sejahtera yang besaaarrr...sangat besar sehingga rasa-rasanya hati dan jiwamu tidak sanggup menampungnya, lalu itu keluar, meluap dan mengalir. Aku pun tak kuasa menghentikannya
Luapannya, alirannya menghanyutkan semua sakit hatiku, dendamku, dukaku, lukaku dan pahitnya hatiku.
Luapannya, alirannya membawa damai sejahtera, sukacita, pengharapan, pengampunan dan kasih.
Aku tak beroleh alasan lain, kekuatan dari mana yang sanggup menghanyutkan segala-nya selain pemulihan surgawi yang memenuhi raga dan batinku.
Pemulihan, pemulihan itu adalah sukacita yang dahsyat. Sedahsyat sumbernya. Sukacita yang membuatmu mampu untuk melupakan. Sukacita yang membuatmu sanggup untuk menerima dan melepaskan. Menerima bahwa ada hal-hal yang tak dapat kamu miliki dalam hidup lalu melepaskannya dengan sukacita. Sukacita yang membawa kemurahan hati untuk mengampuni. Sukacita yang membuatmu menyadari 1 hal penting, ada hal-hal yang tidak dapat kamu miliki dalam hidup is equal to hal-hal yang dikhususkan untuk kamu miliki dalam hidup.
It seems so unreal . . . . .
A million thanks to:
Jesus Christ, the Almighty God who anoint me with this vision
JP Paonganan, I can "see" your big smile there daddy, mission accomplished
DM Pandulaka, simple yet great faith
Sang Pemimpi movie, what a inspiring movie, go go ....
My sweet little sister, my kunyuk, He will lead you through, don't worry
My brothers and sisters, nice teamwork
All friends, thanks for the encouragement and pray
Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Orang pergi menabur benih di ladangnya, sambil bercucuran air mata. Ia pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
********
God is great, keajaiban dan kemurahan Tuhan kuterima lagi. Tak banyak yang bisa terucap selain ucapan pujian syukur dan penyembahan bagi yang maha tinggi Allah Israel. Allah yang memimpin umatNya keluar dari tanah perbudakan, membelah lautan sehingga umatNya dapat menyeberang dengan selamat. Allah yang sama yang menganugerahkan semua ini di dalam kehidupanku.
It seems so unreal, seperti sedang bermimpi.
Yah, benar kata Daud, ketika pemulihan itu terjadi, keadaan kita seperti orang yang bermimpi. Tidak pernah aku terbersit untuk membayangkan tetapi kini aku rasakan. Tak banyak yang bisa terucap selain mulut yang penuh dengan tawa dan lidah yang penuh sorak sorai.
Pemulihan, melenyapkan semua kesakitan ini. Pemulihan menjadikan baru, seolah kejadian buruk itu tidak pernah terjadi. Pemulihan membawa sukacita dan damai sejahtera yang besaaarrr...sangat besar sehingga rasa-rasanya hati dan jiwamu tidak sanggup menampungnya, lalu itu keluar, meluap dan mengalir. Aku pun tak kuasa menghentikannya
Luapannya, alirannya menghanyutkan semua sakit hatiku, dendamku, dukaku, lukaku dan pahitnya hatiku.
Luapannya, alirannya membawa damai sejahtera, sukacita, pengharapan, pengampunan dan kasih.
Aku tak beroleh alasan lain, kekuatan dari mana yang sanggup menghanyutkan segala-nya selain pemulihan surgawi yang memenuhi raga dan batinku.
Pemulihan, pemulihan itu adalah sukacita yang dahsyat. Sedahsyat sumbernya. Sukacita yang membuatmu mampu untuk melupakan. Sukacita yang membuatmu sanggup untuk menerima dan melepaskan. Menerima bahwa ada hal-hal yang tak dapat kamu miliki dalam hidup lalu melepaskannya dengan sukacita. Sukacita yang membawa kemurahan hati untuk mengampuni. Sukacita yang membuatmu menyadari 1 hal penting, ada hal-hal yang tidak dapat kamu miliki dalam hidup is equal to hal-hal yang dikhususkan untuk kamu miliki dalam hidup.
It seems so unreal . . . . .
A million thanks to:
Jesus Christ, the Almighty God who anoint me with this vision
JP Paonganan, I can "see" your big smile there daddy, mission accomplished
DM Pandulaka, simple yet great faith
Sang Pemimpi movie, what a inspiring movie, go go ....
My sweet little sister, my kunyuk, He will lead you through, don't worry
My brothers and sisters, nice teamwork
All friends, thanks for the encouragement and pray
Friday, February 5, 2010
Who am I?
(Casting Crowns)
Who am I? That the Lord of all the earth,
Would care to know my name, Would care to feel my hurt
Who am I? That the bright and morning star
Would choose to light the way, for my every wondering heart
Who am I? That the eyes that see my sin
Would look on me with love and watch me rise again
Who am I? That the voice that calm the sea
Would call out through the rain and calm the storm in me
Hari ke-6 bulan kedua tahun 2010. Bulan yang penuh berkah dan ampunan dalam hidupku. Memang siy masih awal bulan tetapi aku percaya bahwa bulan ini adalah bulan pemulihan dalam hidupku. Setelah rentetan kisah panjang yang serasa tak berujung.......
Kesakitan yang kurasa, kesakitan yang aku pun tak sanggup menamai seberapa perihnya. Kesakitan yang sebenarnya tidak perlu aku rasakan, jika saja aku mengambil jalan yang benar dari awalnya. Pada akhirnya memang kesakitan yang dalam itu menjadi harga yang sepatutnya aku bayar.
Aku beruntung bahwa aku tidak ditinggalkan sendiri menghadapi sakitku.
Aku beruntung ada yang berkenan membalut luka-luka hatiku.
Aku beruntung, ada yang selalu hadir menenangkanku disaat-saat terkalutku.
Disaat pikiranku gelap, disaat aku tak mampu menatap hari esok yang kelam
Aku beruntung, ada secercah sinar disana
Sinar yang memberiku harapan
Harapan bahwa semua ini belum akhir dari segalanya
Aku menikmati hidup yang berbeda dengan semangat yang berbeda. Aku merdeka, kebenaran sejati telah memerdekakanku sehingga aku menjalani hidup dengan lebih ringan dan bersahaja. Aku dimampukan untuk melepaskan segala hal-hal yang harus aku lepaskan, meregangkan jari-jariku, membiarkan semua itu lepas dari genggamanku. Aku membuka tanganku untuk menyerahkan segala hal yang aku harus serahkan sekaligus menerima segala sesuatu yang memang telah dikhususkan untukku.
Aku berhenti melakukan hal-hal yang memang tidak perlu aku lakukan, berhenti menggali lubang untuk sakit-sakit yang tidak perlu kurasai.
Harapanku bertumbuh, harapanku bahwa segala sesuatu yang aku lepaskan bukan sekedar untuk dilepaskan tetapi agar aku dapat menerima yang terbaik dalam hidupku.
Fokusku berubah, bukan untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup tetapi untuk memberikan sesuatu melalui hidupku apapun balasannya.
Bukan tentang aku, bukan tentang dia, bukan tentang aku dan dia, bukan tentang DIA, bukan tentang dia dan DIA.
Tetapi ini kisah, kisah tentang aku dan DIA.
Berhenti menyalahkan diriku, berhenti menyalahkan keadaan, berhenti menyalahkan dia, berhenti menyalahkan DIA
Aku menyadari bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku ubah yaitu masa laluku
Aku tersadar dari tidur panjang bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku miliki
Faktanya, kehidupan di dunia tidak ada yang sempurna
Dunia dihuni oleh orang-orang yang tidak sempurna sehingga banyak kali kekecewaan, kesakitan, ketidaksetiaan itu menjadi hal yang tidak terelakkan.
Memiliki jiwa yang besar, karakter yang kuat yang terus didewasakan melalui berbagai krisis di hidup
Aku menerima, menerima segala sesuatu yang telah terjadi sebagai bagian dari masa laluku
Menerima sebagai bagian yang tak dapat aku ubah tapi tetap aku syukuri
Special thanks to:
Jesus Christ, my Great Counselor
Adam-Eve, who lost their precious son, Abel
David, the man after His own heart, who lost his firstborn son (from Bathsheba)
Job, the man who was blameless and upright, who lost all his sons and daughters
Damaris Minggu Pandulaka, God's angel on earth, my sweet mom
Max Lucado, inspiring author
Pam Vredebelt
Melona Sarungu', my mentor
Minsook Onni, my mentor
ADS, who is the reason of all this hurt and pain
Who am I? That the Lord of all the earth,
Would care to know my name, Would care to feel my hurt
Who am I? That the bright and morning star
Would choose to light the way, for my every wondering heart
Who am I? That the eyes that see my sin
Would look on me with love and watch me rise again
Who am I? That the voice that calm the sea
Would call out through the rain and calm the storm in me
Hari ke-6 bulan kedua tahun 2010. Bulan yang penuh berkah dan ampunan dalam hidupku. Memang siy masih awal bulan tetapi aku percaya bahwa bulan ini adalah bulan pemulihan dalam hidupku. Setelah rentetan kisah panjang yang serasa tak berujung.......
Kesakitan yang kurasa, kesakitan yang aku pun tak sanggup menamai seberapa perihnya. Kesakitan yang sebenarnya tidak perlu aku rasakan, jika saja aku mengambil jalan yang benar dari awalnya. Pada akhirnya memang kesakitan yang dalam itu menjadi harga yang sepatutnya aku bayar.
Aku beruntung bahwa aku tidak ditinggalkan sendiri menghadapi sakitku.
Aku beruntung ada yang berkenan membalut luka-luka hatiku.
Aku beruntung, ada yang selalu hadir menenangkanku disaat-saat terkalutku.
Disaat pikiranku gelap, disaat aku tak mampu menatap hari esok yang kelam
Aku beruntung, ada secercah sinar disana
Sinar yang memberiku harapan
Harapan bahwa semua ini belum akhir dari segalanya
Aku menikmati hidup yang berbeda dengan semangat yang berbeda. Aku merdeka, kebenaran sejati telah memerdekakanku sehingga aku menjalani hidup dengan lebih ringan dan bersahaja. Aku dimampukan untuk melepaskan segala hal-hal yang harus aku lepaskan, meregangkan jari-jariku, membiarkan semua itu lepas dari genggamanku. Aku membuka tanganku untuk menyerahkan segala hal yang aku harus serahkan sekaligus menerima segala sesuatu yang memang telah dikhususkan untukku.
Aku berhenti melakukan hal-hal yang memang tidak perlu aku lakukan, berhenti menggali lubang untuk sakit-sakit yang tidak perlu kurasai.
Harapanku bertumbuh, harapanku bahwa segala sesuatu yang aku lepaskan bukan sekedar untuk dilepaskan tetapi agar aku dapat menerima yang terbaik dalam hidupku.
Fokusku berubah, bukan untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup tetapi untuk memberikan sesuatu melalui hidupku apapun balasannya.
Bukan tentang aku, bukan tentang dia, bukan tentang aku dan dia, bukan tentang DIA, bukan tentang dia dan DIA.
Tetapi ini kisah, kisah tentang aku dan DIA.
Berhenti menyalahkan diriku, berhenti menyalahkan keadaan, berhenti menyalahkan dia, berhenti menyalahkan DIA
Aku menyadari bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku ubah yaitu masa laluku
Aku tersadar dari tidur panjang bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak bisa aku miliki
Faktanya, kehidupan di dunia tidak ada yang sempurna
Dunia dihuni oleh orang-orang yang tidak sempurna sehingga banyak kali kekecewaan, kesakitan, ketidaksetiaan itu menjadi hal yang tidak terelakkan.
Memiliki jiwa yang besar, karakter yang kuat yang terus didewasakan melalui berbagai krisis di hidup
Aku menerima, menerima segala sesuatu yang telah terjadi sebagai bagian dari masa laluku
Menerima sebagai bagian yang tak dapat aku ubah tapi tetap aku syukuri
Special thanks to:
Jesus Christ, my Great Counselor
Adam-Eve, who lost their precious son, Abel
David, the man after His own heart, who lost his firstborn son (from Bathsheba)
Job, the man who was blameless and upright, who lost all his sons and daughters
Damaris Minggu Pandulaka, God's angel on earth, my sweet mom
Max Lucado, inspiring author
Pam Vredebelt
Melona Sarungu', my mentor
Minsook Onni, my mentor
ADS, who is the reason of all this hurt and pain
Tuesday, February 2, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)